Senin, 27 September 2010

Digital theory:theorizing new media


Untuk mengetahui lebih dalam mengenai digital theory, kita perlu mengetahui lebih dulu mengenai new media(media baru) dan media lama yang biasanya berhubungan dengan digital theory. Tidak ada metode mengatur atau kerangka teori untuk mempelajari New Media. Jika kita menghargai apa pendekatan-pendekatan teoretis baru ke New Media mungkin, sangat penting bahwa kita pertama menguraikan cara media yang cenderung dianalisis dan menjelaskan historis. Hal ini karena, bukannya sistematis menggulingkan tren sebelumnya, pendekatan-pendekatan teoretis baru yang pasti sebuah pembangunan dan reaksi dengan cara media telah dipahami dan berteori di masa lalu.

Teori Digital merupakan sebuah konsep pemahaman dari perkembangan Zaman mengenai Teknologi dan Sains, dari semua yang bersifat manual menjadi otomatis ,dan dari semua yang bersifat rumit menjadi ringkas. Teori Digital selalu berhubungan dengan Media , mengapa ? , karena Media adalah sesuatu yang terus berkembang . sehingga memungkinkan perkembangan yang signifikan dari masa ke masa.

Modernisme dan 'media lama' Mulai kira-kira pada akhir abad kesembilan belas, modernisme adalah istilah umum kita berikan untuk cara yang masyarakat manusia menanggapi perubahan yang terjadi selama revolusi industri. Dengan berakar pada Pencerahan periode abad kedelapan belas, modernisme cenderung untuk menantang dan teokratis Berpusat pada Tuhan pengertian tentang dunia yang telah membantu mendefinisikan masyarakat manusia di masa lalu. Ide seperti evolusi dalam biologi, komunisme dalam politik, teori relativitas fisika dan bidang muncul dari psikoanalisis mencoba untuk menjelaskan alam semesta dalam ilmiah atau quasi-ilmiah istilah. Dengan cara ini, modernisme cenderung untuk menantang dan merevolusi mistisisme agama dunia pra-industri. Dengan keyakinan dalam keniscayaan ilmiah kemajuan, banyak aspek modernisme cenderung memiliki keyakinan yang optimis dalam kuasa modernitas untuk mengubah kehidupan manusia menjadi lebih baik. Namun, karena abad kedua puluh berkembang, sehingga brutal efek ilmu pengetahuan dan industrialisasi pada kehidupan manusia (khususnya di kedua Pertama dan Perang Dunia Kedua) menjadi semakin jelas. Secara khusus, banyak modernis datang untuk melihat industrialisasi sebagai musuh pemikiran bebas dan individualitas; menghasilkan alam semesta dasarnya dingin dan tanpa jiwa. Hal ini menjadi alasan bahwa reaksi modernisme terhadap modernitas sering dianggap sebagai intens paradoks.

Apapun sudut pandang teoretis Anda dapat mengambil tentang New Media, sulit untuk berpendapat bahwa media sendiri tidak berada di bawah perubahan besar selama 20 terakhir atau 30 tahun. Karena itu kita perlu kerangka teori baru yang memungkinkan kita untuk memahami dan menghargai baik fitur positif dan negatif dari kita saat ini media usia.

'Teori digital' mungkin belum disiplin dalam sendiri benar, tetapi kehadirannya akan dirasakan dan cara yang kita sebut New Media panjang ke masa depan....

REFERENSI :
Glen Creeber and Royston Martin, DIGITAL CULTURE, UNDERSTANDING NEW MEDIA